Kisah Andika Menguras Air Mata, Pemuda Baik Itu Meninggal Sehabis Bantu Korban Lakalantas 

Kamis, 17 Agustus 2017 | 01:20:39 WIB
Sofyandi orang tua andika memeluk kuat tubuh Andika yang meninggal akibat laka tunggal di Cipta Puri Tiban, Batam. Pria ini meratapi kepergian sang putra yang demikian tragis, dibiarkan tergeletak di jalan selama lebih 3 jam dan disaksikan ribuan mata.

BATAM (RIAUSKY.COM)- Kisah Andika Wahyudi (17), Siswa SMA Negeri 4 Batam yang meninggal di tengah jalan dan dibiarkan tergeletak selama tiga jam di tengah jalan menyisakan kisah haru yang menguras air mata.

Bukan saja keharuan ketika menyaksikan sang ayah, Sofyandi saat menggendong tubuh Andika diantara ratusan bahkan ribuan tatapan mata yang hanya bisa terpaku, namun juga terkait dengan kisah haru dimana ternyata sebelum meninggal dunia, ternyata Andika sempat menyelamatkan nyawa seorang pemuda yang juga mengalami kecelakaan lalu lintas.

Kisah tersebut disampaikan oleh sahabat Andika, Fadil begitu mengetahui kalau sahabatnya yang baru beberapa jam lalu bersamanya ternyata sudah berpulang kepada sang pencipta.

Tubuh Andika saat dibopong oleh orang tuanya.

Fadil masih terlihat tak percaya dengan berita heboh yang mengatakan sahabatnya tersebut sudah meninggal dunia. Dia baru yakin setelah mendatangi rumah Andika yang sudah dipenuhi banyak orang termasuk lurah dan tokoh masyarakat. 

Dengan terbata-bata, Fadil pun mengisahkan situasi sebelum Andika ditemukan tergeletak di ruas jalan Gajah Mada di depan halte Bus Taman Sari. 

Berikut kutipan kisah Fadil tentang Andika yang beredar di media sosial Facebook yang disebarkan melalui  Grup Wajah Batam. 

Batam,15,08,2017. Andika Wahyudi ( 17 ) meninggal dunia setelah kecelakaan tunggal di ruas Jalan Gajah Mada .tepatnya di depan halte bus Tarans Batam Taman sari.

Menurut fadil ( 17 ) juga teman.korban yang ikut bersama korban nongkrong di sei harapan sebelum kejadian.

Awal nya kami duduk di Tiban kampung abis tu kami pergi ke sei harapan saya di bonceng sama andika ungkap fadil.setelah nongkrong di sei harapan sekitar pukul 03.00.wib kami mau pulang ke tiban kampung.

Raungan sang ayah karena kecewa atas perlakuan warga yang membiarkan putranya terkapar dan meninggal tanpa mendapat pertolongan.

Sampai di Cipta Puri di seberang jalan kami melihat ada korban kecelakaan di simpang masuk ke tiban kopersai.korban laki2 kepala belakang nya bocor kata Fadil. sambil menunjuk ke pala belakang nya.
Lalu kami rame rame menghampiri tapi yang paling sibuk mengurus korban itu adalah Andika dia yang paling semangat menolong korban itu kata andika

Lalu andika mengeluarkan identitas korban.kecelakaan itu dan meminta bantuan kepada org yg lewat agar korban di bawa ke rumah sakit.
Karna andika lama mengurus korban kecelakaan itu kami tinggal,kami langsung pulang dia tinggal bertiga.

Tubuh Andika saat terkapar tanpa mendapat pertolongan dari ribuan warga yang menyaksikannya.

Sebelum pulang dari sei harapan Andika menitipkan dompetnya kepada teman sy,sy tak tau apa maksudnya.kata fadil teman korban
Setelah menolong korban kecelakaan di Cipta Puri.

 korban pun melanjutkan perjalanan nya ke tiban kampung.sampai di taman sari.korban akhirnya kecelakaan .dan meninggal dunia.

Ketika kami mengunjungi rumah korban.terihat ramai yang.melayat terlihat juga Lurah Tiban lama ( Hadi Harnus )dan seklur 
juga kami melihat beberapa orang dari paguyupan Agam sumbar.
Juga beberapa tokoh tiban kampung.faisal ( Ketua PP Sekupang) Abu Barka Bakar ( Polmas Tiban lama ) sanak family dan masyarakat setempat . (R-04)

Terkini